Kamis, 25 Februari 2010

Konsep Kecerdasan Buatan

Tgl Tugas : 16 Feb 2010
Tgl Selesai : 24 Feb 2010

Oleh : Suyanto, S.T, Intelegensia Buatan, STT Telkom

Manusia mempunyai kapasitas mental dan pikiran yang sangat penting dalam kehidupannya. Bidang intelijensia buatan berusaha untuk memahami entitas-entitas cerdas. Satu alasan kenapa mempelajarinya adalah untuk lebih memahami diri kita sendiri. Tetapi tidak seperti filosofi dan psikologi, yang juga berhubungan dengan kecerdasan, AI berusaha membangun entitas-entitas cerdas sesuai dengan pemahaman manusia. Alasan lain mengapa mempelajari AI adalah bahwa entitas-entitas cerdas yang dibangun ini menarik dan berguna dalam kebenarannya sendiri. AI telah menghasilkan banyak produk yang berarti dan mengesankan bahkan pada tahap awal perkembangannya. Walaupun tidak seorang pun dapat memprediksi masa depannya secara detail, tetapi jelas bahwa computer-komputer dengan kecerdasan setingkat manusia akan mempunyai pengaruh yang sangat besar pada kehidupuan kita dan pada sebagian dari peradaban masa depan.

Definisi intelijensia buatan dari delapan textbook terakhir terlihat pada table di bawah ini.



Definisi-definisi intelijensia buatan yang diorganisasikan ke dalam empat katagori:

1.Systems that think like humans.
2.Systems that think rationally.
3.Systems that act like humans.
4.Systems that act rationally.

Thinking Humanly: The cognitive modeling approach.
  1. Melalui introspeksi: mencoba menangkap pemikiran-pemikiran kita sendiri pada saat kita berpikir. Tetapi seorang psikolog Barat mengatakan: “how do you know that you understand?”. Bagaimana anda sadar bahwa anda sedang sadar? Karena pada saat anda menyadari pemikiran anda, ternyata pemikiran tersebut sudah lewat dan digantikan kesadaran anda.
  2. Melalui eksperimen-eksperimen psykologi.

Acting Humanly: The Turing test approach.

Alan Turing (1950) merancang suatu ujian bagi komputer berintelijensia apakah mampu mengelabuhi seorang manusia yang menginterogasi computer tersebut melalui teletype. Jika interrogator tidak dapat membedakan apakah yang diinterogasi adalah manusia atau computer, maka computer berintelijensia tersebut lolos dari Turing test. Komputer tersebut perlu memiliki kemampuan: Natural Language Processing, Knowledge Representation, Automated Reasoning, Machine Learning, Computer Vision, Robotics.Turing Test sengaja menghindari interaksi fisik antara interrogator dan komputer karena simulasi fisik manusia tidak memerlukan intelijensia.

Thinking Rationally: The laws of thought approach.

Terdapat dua masalah dalam pendekatan ini,yaitu:
  1. Tidak mudah untuk membuat pengetahuan informal dan menyatakannya dalam formal term yang diperlukan oleh notasi logika,khususnya ketika pengetahuan tersebut memiliki kepastian kurang dari 100%.
  2. Terdapat perbedaan besar antara dapat memecahkan masalah “dalam prinsip” dan juga memecahkannya dalam praktek.

Acting Rationally: The rational agent approach.

Membuat inferensi yang benar kadang-kadang merupakan bagian dari suatu rational agent, karena satu cara untuk melakukan aksi secara rasional adalah menalar secara logika untuk mendapatkan kesimpulan bahwa aksi yang diberikan akan mencapai tujuan, dan kemudian melakukan aksi atas kesimpulan tersebut. Dalam buku ajar ini, kita akan menggunakan pendekatan rational agent. Hal ini akan mebatasi bahasan kita pada teknik- teknik rasional pada intelijensia buatan. Sedangkan aksi dan pikiran manusia yang diluar rasio (refleks dan intuitif) belum dapat ditirukan oleh komputer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar